Provinsi Jawa Barat terpilih menjadi salah satu dari 30 lokasi di dunia
yang akan dijadikan lokasi replika museum Nabi Muhammad SAW. Rencana itu
terungkap dalam studi banding rombongan Pempov Jabar ke Museum
Assalamualaika Ayyuhan Nabi, di Makkah, Selasa (7/6).
Wartawan
Republika Sandy Ferdiana melaporkan dari Makkah bahwa rombongan Pemprov
Jabar dipimpin oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang)
Setda Jabar Prof Denny Juanda Puradimadja. Hadir pula dalam kunjungan
itu, Asda III Bidang Kesra Setda Jabar Ahmad Hadadi, Kepala Dinas
Pemukiman dan Perumahan Jabar Bambang Rianto serta Kadisnaker dan
Transmigrasi Jabar Ferry Sofwan.
Rombongan diterima langsung oleh
Kepala dan Pembina Museum Assalamualaika Ayyuhan Nabi Dr Naser Bin
Musfir Alzahrani dan Direktur Eksekutif Museum Assalamualaika Ayyuhan
Nabi Khalid Kamal. Kedua pihak sepakat untuk mengembangkan cabang di
Provinsi Jabar berupa replika museum yang ada di Makkah.
Usulan
pendirian replika museum di Jabar disambut baik oleh Dr Naser. Pihak
Museum Assalamualaika Ayyuhan Nabi pun siap mengawal pembangunan replika
museum Nabi Muhammad yang akan dibangun di kawasan masjid terapung
Gedebage.
Asda II Bidang Ekbang Setda Jabar Prof Denny Juanda
Puradimadja mengatakan, kunjungan ke Museum Nabi Muhammad di Makkah
merupakan tindak lanjut dari surat gubernur Jabar sebelumnya. Menurut
dia, dua bulan lalu gubernur Jabar menyurati pihak museum di Mekkah
untuk menerima studi banding tim pembangunan replika museum Nabi
Muhammad.
''Alhamdulillah, usulan kami diterima oleh pihak museum
Nabi Muhammad di Makkah,'' ujar Denny di sela kunjungan ke museum di
Makkah, Selasa (7/6). Dengan demikian, papar dia, kebijakan gubernur
Jabar dalam mendirikan replika museum Nabi Muhammad di Gedebage akan
segera terealisasi.
Dalam proses pembangunannya, papar Denny,
Pemprov Jabar akan mendapat pengawalan dari pihak Museum di Makkah.
Dengan demikian, imbuh dia, proses pembangunan dan bentuk replika museum
Nabi Muhammad nanti akan sesuai ketentuan dan batasan secara akurat.
Rencananya,
ungkap dia, biaya yang disiapkan untuk membangun masjid terapung dan
museum di Gedebage mencapai Rp 500 miliar. Dalam pertemuan dengan pihak
museum di Makkah, papar Denny, untuk mewujudkan replika museum Nabi
Muhammad dibutuhkan lahan seluas 2,5 hektare.
Denny memaparkan,
dalam waktu dekat akan disiapkan draf kerja sama antara Pemprov Jabar
dan Pengelola Museum Assalamualaika Ayyuhan Nabi. ''Nanti kami akan
tanda tangani kerja sama dengan pihak museum,'' tambah Denny.
Kepala
dan Pembina Museum Assalamualaika Ayyuhan Nabi Dr Naser bin Musfir
Alzahrani mengapresiasi kebijakan Gubernur Jabar dalam merencanakan
pembangunan replika museum Nabi Muhammad. Kata dia, Provinsi Jabar
menjadi salah satu dari 30 lokasi pengembangan museum Nabi yang
diusulkan beberapa negara.
Melalui museum dan replika museum itu,
imbuh dia, akan disajikan informasi dalam bentuk audio dan visual
tentang sejarah alam, Nabi Muhammad, dan Islam secara utuh. Dengan
demikian, tutur dia, masyarakat akan mengetahui Islam secara kafah.
Gubernur
Jabar Ahmad Heryawan menyatakan, rencana pembangunan replika museum
tersebut sudah menjadi komitmen Provinsi Jabar. Menurut dia, Pemprov
Jabar berkewajiban menyajikan informasi utuh terkait Islam kepada
warganya.
Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan, menyatakan,
kehadiran replika museum itu akan menjadi salah satu upaya memperkaya
pemahaman warga tentang Islam dan Nabi Muhammad. ''Jika sudah memahami
secara utuh, maka tidak akan ada penyimpangan mainstream yang
selama ini mengganggu ketentraman dan kondusifitas,'' ujarnya. Menurut
Aher, rencana kehadiran replika museum itu merupakan aspirasi warga
sejak lama. Pihaknya berkewajiban mengabulkan permohonan itu.
Sumber : republika
Sumber : republika
0 Response to "Makkah Setujui Jabar Bangun Replika Museum Rasulullah SAW"
Posting Komentar