Diskriminasi otoritas China terhadap Muslim Uighur dalam melakukan ibadah sehari-hari terus berlangsung hingga detik ini. Memasuki bulan Ramadhan, para pegawai negeri sipil, mahasiswa, dan anak-anak setempat dilarang berpuasa oleh otoritas Chona di Xinjiang.
Hal tersebut disampaikan pemerintah Komunis China di Xinjiang melalui situs berita mereka pada Senin (6/6/2016), hari pertama bulan suci Ramadhan.
“Anggota partai, kader, PNS, mahasiswa, dan anak di bawah umur tidak boleh puasa selama Ramadhan dan tidak harus mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan,” tulis situs pemerintah kota Koarla, Xinjiang tengah.
Selain itu, pemerintah China juga memerintahkan restoran untuk tetap terbuka untuk umum.
“Selama bulan Ramadhan, warung-warung makanan dan minuman tidak boleh tutup,” tambahnya, seperti diberitakan Kompas.
Pembatasan dan bahkan larangan berpuasa itu terjadi di hampir semua wilayah di Xinjiang. Mereka mengumumkannya secara terbuka melalui situs-situs internalnya.
Xinjiang adalah rumah bagi lebih dari 10 juta minoritas Uighur yang umumnya Muslim. Acap kali menjadi medan konflik antara etnis Uighur dan pasukan keamanan negara itu.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menyebutkan konflik tersebut terjadi akibat pengekangan kebebasan agama dan budaya yang seharusnya dinikmati Uighur.
Sumber : kompas/islamedia
0 Response to "Hari Pertama Ramadhan, Pemerintah Komunis China Keluarkan Larangan Berpuasa Selama Ramadhan"
Posting Komentar