Polda Metro Jaya merespons cepat viral di akun Facebook seorang netizen bernama Iwan Prakoso. Viral tersebut menceritakan kasus pembacokan sadis yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan yang jalan di tempat selama dua tahun. Padahal, tulis Iwan, polisi sudah menetapkan terduga pelaku dan mendatangi rumahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menerangkan, menurut penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, kasus ini tak kunjung selesai lantaran tak ada saksi yang melihat wajah terduga pelaku pembacokan.
"Hasil penyidikan memang, info awal dari kapolres bahwa penyidik kesulitan saksi-saksi. Tidak ada saksi yang melihat dan menunjuk, karena memang pelakunya tertutup wajahnya," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Awi berkata, seharusnya penyidik dapat melakukan penyelidikan ilmiah. Kalaupun nanti korban menuduh, polisi bisa membeberkan berdasarkan hasil penyelidikan secara ilmiah. Karena itu Polda Metro Jaya meminta polres melakukan gelar perkara agar masyarakat mengetahui perkembangan kasus dan tidak berpikiran negatif kepada polisi.
"Makanya ini viral, kami sudah sampaikan ke kapolres dan kasat baru, silahkan digelar saja. Hadirkan korban, jangan sampai nanti ada fitnah," tutur Awi.
Awi menuturkan, jika hasil gelar perkara menunjukkan polisi memiliki cukup bukti untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, maka Polda Metro meminta Polres Jakarta Selatan segera memproses orang tersebut.
Awi pun mengaku pihaknya belum memahami kronologi peristiwa pembacokan sadis itu dan berharap peristiwa penganiayaan itu menjadi terang benderang setelah gelar perkara dilakukan.
"Hampir dua tahun sudah peristiwa ini terjadi sampai sekarang, tidak ada tindak lanjut dari Polres Jakarta Selatan," tandas dia.
Pelaku Kabur
Dalam akun Facebook-nya, Iwan bercerita terjadi pembacokan yang mengakibatkan celurit menancap di kepala korban hingga perlu operasi untuk melepaskan celurit itu dari tengkorak kepala korban. Untungnya korban tak meninggal.
Pihak keluarga mempolisikan pelaku dengan melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan LP/1073/K/VI/2014/PMJ/Restro Jaksel pada 21 Juni 2014.
"Identitas pelaku sudah diketahui polisi, rumah pelaku sudah didatangi polisi. Hanya karena pelaku kabur sejak peristiwa dan orangtua pelaku tidak mengetahui keberadaannya, maka pihak polisi tidak melanjutkan kasus tersebut," tulis Iwan.
Dalam postingnya, Iwan juga menyerahkan foto pemuda berinisial RR yang diyakini sebagai pelaku. Iwan bahkan membeberkan alamat pelaku di Cinere, Kota Depok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menerangkan, menurut penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, kasus ini tak kunjung selesai lantaran tak ada saksi yang melihat wajah terduga pelaku pembacokan.
"Hasil penyidikan memang, info awal dari kapolres bahwa penyidik kesulitan saksi-saksi. Tidak ada saksi yang melihat dan menunjuk, karena memang pelakunya tertutup wajahnya," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Awi berkata, seharusnya penyidik dapat melakukan penyelidikan ilmiah. Kalaupun nanti korban menuduh, polisi bisa membeberkan berdasarkan hasil penyelidikan secara ilmiah. Karena itu Polda Metro Jaya meminta polres melakukan gelar perkara agar masyarakat mengetahui perkembangan kasus dan tidak berpikiran negatif kepada polisi.
"Makanya ini viral, kami sudah sampaikan ke kapolres dan kasat baru, silahkan digelar saja. Hadirkan korban, jangan sampai nanti ada fitnah," tutur Awi.
Awi menuturkan, jika hasil gelar perkara menunjukkan polisi memiliki cukup bukti untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, maka Polda Metro meminta Polres Jakarta Selatan segera memproses orang tersebut.
Awi pun mengaku pihaknya belum memahami kronologi peristiwa pembacokan sadis itu dan berharap peristiwa penganiayaan itu menjadi terang benderang setelah gelar perkara dilakukan.
"Hampir dua tahun sudah peristiwa ini terjadi sampai sekarang, tidak ada tindak lanjut dari Polres Jakarta Selatan," tandas dia.
Pelaku Kabur
Dalam akun Facebook-nya, Iwan bercerita terjadi pembacokan yang mengakibatkan celurit menancap di kepala korban hingga perlu operasi untuk melepaskan celurit itu dari tengkorak kepala korban. Untungnya korban tak meninggal.
Pihak keluarga mempolisikan pelaku dengan melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan LP/1073/K/VI/2014/PMJ/Restro Jaksel pada 21 Juni 2014.
"Identitas pelaku sudah diketahui polisi, rumah pelaku sudah didatangi polisi. Hanya karena pelaku kabur sejak peristiwa dan orangtua pelaku tidak mengetahui keberadaannya, maka pihak polisi tidak melanjutkan kasus tersebut," tulis Iwan.
Dalam postingnya, Iwan juga menyerahkan foto pemuda berinisial RR yang diyakini sebagai pelaku. Iwan bahkan membeberkan alamat pelaku di Cinere, Kota Depok.
"Niat dari pelaku adalah 'membunuh', tindakan yang dilakukan pelaku juga terbilang 'sadis', sampai sebuah celurit menempel di kepala," terang Iwan.
0 Response to "Kasus Pembacokan Sadis Mandek karena Tak Ada Saksi"
Posting Komentar