Kata Dokter Gizi => Jangan Minum Teh+Es


Ketika makan di suatu tempat, tidak jarang orang memilih teh manis sebagai pasangan makan. Es teh seolah menjadi pelepas dahaga setelah makan yang paling tepat, apapun makanannnya. Meski dapat melepas dahaga dan pelengkap makan Anda, ternyata kebiasaan minum es teh setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia.


Fakta tersebut diungkapkan oleh Yustina Anie Indriastuti, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI). �Teh mengandung tannin, yang dapat mengikat besi dan merusak struktur protein, itu dapat menyebabkan kita kekurangan zat besi,� ucap Yustina. Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia. Maka Anda sebaiknya menghentikan kebiasaan minum es teh setelah makan.



Selain teh, konsumsi kopi dan susu setelah makan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia. Setelah makan, Anda disarankan untuk mengonsumsi air putih karena dapat menambah pasokan oksigen di dalam darah. Oksigen sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi jaringan dan sel di dalam tubuh.


Minum es teh setelah makan bukan hanya dapat meningkatkan risiko anemia, tetapi juga obesitas. Kebanyakan orang akan mengonsumsi es teh yang sudah ditambahkan gula. Hal tersebut tentu saja akan menambah jumlah kalori yang dikonsumsi. Bila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang seimbang, maka bukan tidak mungkin lingkar pinggang Anda akan semakin membesar.


Pola makan sehat memang bukan sekadar memilih jenis makanan yang sehat. Tetapi kita juga harus pandai dalam memilih waktu dalam mengonsumsi makanan atau minuman, agar seluruh zat gizi yang sudah dikonsumsi dapat terserap dengan baik. Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat, memang tidak mudah. Namun dengan tekad yang kuat, Anda dapat melakukannya dengan baik dan manfaatnya pun dapat Anda rasakan sendiri. (kesehatan)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Kata Dokter Gizi => Jangan Minum Teh+Es"

Posting Komentar