Berbohong Kamar Penuh, Perawat RS Harapan Siantar Abaikan Keselamatan Pasien Kritis


Perawat Rumah Sakit (RS) Harapan Pematangsiantar melakukan tindakan tidak manusiawi yang mengancam keselamatan pasien kritis, dengan berbohong kepada keluarga pasien bahwa kamar perawatan sudah penuh. Kejadian tersebut dialami Herianto Purba (34 tahun) saat membawa orangtuanya J Purba (63 tahun) yang sedang kritis ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Harapan Jalan Farel Pasaribu, Minggu (11/12/2016) sore.



Herianto menjelaskan kepada BatakToday, ia mengantarkan ayahnya berobat ke RS Harapan menggunakan kartu Asuransi Kesehatan (Askes) pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Tiba di IGD sekira pukul 15.00 WIB, Herianto langsung meminta pihak RS untuk memberikan pertolongan pertama kepada ayahnya yang dalam kondisi kritis. Akan tetapi Herianto sangat kecewa, sebab salah seorang perawat di IGD mengatakan bahwa kamar pasien sudah penuh.

“Pada saat si perawat mengatakan kamar pasien sudah penuh, saya masuk ke dalam RS  memeriksa. Ternyata kamar masih banyak yang kosong. Kemudian saya menemui si perawat lagi, serta menyatakan keberatan atas ucapannya yang merugikan bagi kami. Sehingga perdebatan pun terjadi,” ujar Herianto dengan nada kecewa.


Lebih jauh dijelaskannya, perdebatan berhenti setelah seseorang yang diyakininya berasal dari pihak RS Harapan berusaha menengahi. Akhirnya melalui mediasi, ayah Herianto mendapat perawatan di ruangan Lukas III.

“Mungkin kalau saya tidak memeriksa kamar kosong dan berdebat dengan si perawat, ayah saya tidak bisa dirawat di RS Harapan ini. Padahal kondisinya sudah dalam keadaan kritis kami bawa,” sesalnya.

Saat BatakToday mencoba mengkonfirmasi pihak RS Harapan, seorang perawat menjelaskan bahwa mereka tidak diizinkan memberikan nomor posel pejabat Hubungan Masyarakat (Humas).

“Kalau mau konfirmasi sama Humas, hari kerja aja lah datang,” sebutnya. (EM)

sumber : bataktoday.com

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Berbohong Kamar Penuh, Perawat RS Harapan Siantar Abaikan Keselamatan Pasien Kritis"

Posting Komentar