Salah satu penyakit degeneratif yang banyak menyerang masyarakat di Indonesia adalah diabetes. Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2013 masalah diabetes di tingkat dunia mencapai 382 juta penyandang diabetes. Namun, 46 persen diantaranya belum terdiagnosis. Dari angka tersebut, jumlah penyandang diabetes di Indonesia adalah yang terbanyak.
Dokter ahli penyakit dalam dan konsultan endokrin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Suharko Soebardi, SpPD-KEMD menuturkan, dari data Kementerian Kesehatan tahun 2007 menunjukkan ada satu golongan yang termasuk ke dalam pradiabetes, yakni orang yang ketika diperiksa belum masuk ke dalam golongan diabetes namun gula darahnya juga tidak dikatakan normal. Golongan ini di Indonesia mencapai angka 24 juta orang.
Bukan saja peningkatan angka penyandang diabetes yang semakin mengkhawatirkan, namun jumlah penderita yang masih belum mengetahui bahwa dia terkena diabetes juga cukup tinggi. Tak hanya itu, menurut Suharko, mayoritas pengidap diabetes di Indonesia tidak melakukan pengecekan secara rutin.
Padahal pengecekan gula darah yang rutin dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi.
"Diabetes bisa menimbulkan keadaan komplikasi. Ada dua komplikasi karena diabetes. Pertama, komplikasi akut yang segera terjadi dan menahun atau kronik," ujar Suharko saat temu media di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.
Komplikasi tersebut, lanjut Suharko, akan menyerang alat-alat tubuh atau organ tubuh mulai dari otak, mata, sistem pencernaan, respirasi, dan reproduksi. Karena diabetes, alat-alat tersebut fungsinya akan terganggu dan dapat berakhir dengan gagal organ.
"Contohnya pada ginjal. Kalau ringan, tidak mengapa. Tapi, kalau sudah lanjut dapat berakhir dengan yang disebut gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah," imbuh Suharko.
0 Response to "Efek Komplikasi Diabetes pada Organ Tubuh"
Posting Komentar